Minggu, 28 Juli 2013

PERLUKAH PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH FORMAL?



I.         PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
       Terjadi beberapa pandangan terhadap materi agama yang masih dipertahankan dalam kurikulum wajib pendidikan formal, ada yang pro dan tidak sedikit yang kontra. Hal dimaksud mengandung sebuah permasalahan terhadap realita dunia pendidikan. Pendapat yang menentang kurikulum agama dalam pembelajaran formal menjelaskan karena adanya fakta yang terungkap bahwa dari era setelah kemerdekaan sampai orde baru mewajibkan kurikulum sekolah memberikan pelajaran agama kepada peserta didiknya, dan terdapat wacana bahwa di tahun 2013, kurikulum memberikan porsi dua kali lipat dari kurikulum sebelumnya tentang pendidikan agama, namun ironinya semakin banyak dan semakin formalnya pendidikan agama tersebut diberikan kepada peserta didik, namun kenyataan di lapangan moral para peserta didik tidak juga memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan moral kepribadian yang lebih baik.

Minggu, 19 Mei 2013

Analisa Kriminal dari Sudut Pandang Teori Kepribadian Sigmund Frued


RINGKASAN KASUS
Artikel yang menjadi rujukan adalah artikel yang diterbitkan di harian Kompas, edisi Selasa, 26 Maret 2013 halaman 27 dengan judul “Perampokan Merajalela” menerangkan fakta bahwa di wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya sedang mengalami pertumbuhan kasus kriminal berupa perampokan atau yang lebih dikenal dalam bahasa hukum pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 KUHP adalah pencurian dengan kekerasan. Pelaku diduga merupakan komplotan yang juga beraksi dalam perkara yang sama di wilayah Jakarta dan kota – kota besar di sekitar Propinsi Jakarta, dan mengenai identitas kelompok tersebut masih dalam proses penyidikan kepolisian.

Pentingnya Program Konseling di Sekolah Menengah

Latar Belakang Masalah
Opini yang berkembang saat ini menunjukkan para peserta didik bangsa tengah mengalami krisis moralitas yang ditandai oleh berbagai jenis kenakalan remaja yang timbul, terutama banyak yang dilakukan oleh kalangan dari peserta didik Sekolah Menengah baik SLTP maupun SLTA. Kondisi tersebut tidak lepas dari perkembangan informasi yang bebas diperoleh oleh setiap peserta didik tanpa adanya batasan atau filter perihal setiap informasi yang diterima, dan masyarakat menilai bahwa degradasi moral merupakan tanggung jawab sekolah, sedangkan peran pendidik di sekolah tertuju pada peran Guru BK (Bimbingan Konseling).

Sabtu, 17 November 2012

HARUSKAH “TELANJANG” DI ERA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK ?

Keterbukaan mengenai informasi publik tidak bisa dipungkiri akan sejalan dengan maraknya penggunaan dan penerapan tentang bagaimana cara informasi tersebut disajikan ke khalayak publik. Cerminan realita demikianlah yang memang diinginkan oleh masyarakat untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam perihal suatu peristiwa, karena pada hakekatnya masyarakat sebagai pemegang penuh atas kedaulatan Negara. Fungsi masyarakat yang berhak mengetahui fakta dan informasi yang terjadi dan sebagai kontrol Negara menjadi semakin kuat dengan diterbitkannnya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik diiringi dengan kemajuan berbagai media yang menghadapkan segala bentuk informasi yang dapat menembus tembok pembatas ruang dan waktu, menjadikan kuatnya keberadaan masyarakat tersebut di mata Negara.

Kamis, 02 Agustus 2012

DOLPHIN BROWSER, MESIN PENCARI KREATIF SMARTPHONE


Dewasa ini banyak dikembangkan aplikasi pendukung berupa mesin pencari untuk keperluan pencarian data di internet yang dipasangkan dan terinstal di smartphone baik aplikasi bawaan dan terpasang secara otomatis maupun yang dipasangkan manual oleh pengguna smartphone sendiri. Aplikasi ini muncul di pasaran dengan keunggulan masing – masing, sebut saja dua software pencari besar seperti chrome milik google dan Mozilla milik firefox yang lebih dahulu merambah pasaran ponsel. Dengan kemajuan dan progres angka pengguna smartphone terutama keperluan untuk surfing atau browsing tersebut membuat kemunculan beberapa aplikasi lain yang menawarkan cara kerja yang lebih unggul baik dari segi fitur, cara penggunaan maupun kecepatan kerja atau loading dari mesin pencari yang lahir lebih dulu.
Dari beragam aplikasi yang dimiliki, Dolphin browser patut dicoba sebagai salah satu referensi mesin pencari yang unggul dan bisa digunakan sebagai software alternatif namun tanpa mengesampingkan mesin pencari ternama seperti chrome, Mozilla, dan Opera.

Sabtu, 23 Juni 2012

Siskamling, Antara Nilai Luhur dan Alat Pembodoh Masyarakat


Apalah arti perbedaan, begitulah kiranya perkataan orang – orang yang sedang berkumpul dalam satu tempat, lokasi, dan tujuan yang sama, mereka yang berkumpul akan menggunakan waktu informal yang terbilang santai tersebut untuk bermain dan tukar pikiran saling membagi dari pendapat sampai makanan yang disuguhkan oleh seorang yang mendapat giliran untuk menyediakannya, tidak lama waktu yang disediakan dalam suatu perkumpulan itu antara dua atau paling lama tiga jam kedepan, namun bagi orang – orang yang mengerti untuk apa mereka datang, maka waktu akan terasa cepat secepat makanan ringan yang dihidangkan dan kemudian menjadi lahapan permainan kartu atau teman ngobrol, sampai – sampai mereka dibuat tidak sadar bahwa waktu yang disediakan telah habis, namun mereka yang keburu pulang juga bingung untuk menyelesaikannya karena terbentur dengan dua kepentingan antara teman atau beban tugas maupun kewajiban esok harinya.

Minggu, 03 Juni 2012

PENGARUH UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG ITE DALAM MASYARAKAT MODERN SERTA PENERAPAN PERLUASAN ALAT BUKTI UU ITE DALAM PRAKTEK PIDANA CYBER


Salam hangat penulis kepada para pengunjung Blog TERSAJI, dan kehadiran kali ini, pengunjung akan disajikan dengan suatu topik menarik yang sayang untuk dilewatkan. Karena kali ini kita akan mengulas satu kejahatan era modern globalisasi namun jarang disadari, padahal kenyataannya sudah banyak masyarakat yang merasa dirugikan yaitu hal – hal yang berkaitan dengan kejahatan jaringan di dunia maya atau dengan bahasa hukum disebut kejahatan informasi dan transaksi elektronik (ITE) atau yang lebih lagi dikenal dengan cyber crime, sehingga diperlukan aturan khusus terutama mengenai bagaimana cara membuktikan pidana tersebut di depan pengadilan. Namun sebelum mengenal lebih jauh tentang bagaimana perluasan alat bukti digunakan dalam pembuktian perkara pidana cyber crime dan bagaimana cara kejahatan tersebut dilakukan, terlebih dulu akan dijelaskan beberapa istilah bahasa yang banyak ditemukan berkaitan dengan kejahatan dimaksud